Senin, 10 Februari 2014

MENIKAH ADALAH....


Bukan sekedar pesta yang riuh oleh kerabat, relasi penting ,bukan ajang pamer tamu kehormatan, panggung megah, dekorasi wah atau pesta yang meriah..

Menikah...
Bukan sekadar membentuk tim kerja untuk menghasilkan uang untuk membeli segala jenis harta yang melimpah..
Bukan sekedar sarana belajar memasak, menjahit bagi istri dan sarana belajar membetulkan peralatan listrik bagi suami..

Menikah...
Bukan sekedar menyamakan hobi dan kegemaran sehingga sampai ada adagium humor: Kalau dua-duanya doyan musik, berarti ada gejala bisa langgeng..
Kalau sama-sama suka seafood berarti masa depan cerah...
(That simple ?!

Menikah bukan sekedar itu…

Menikah berbeda dengan perumpamaan sepasang sandal, yang hanya punya aspek kiri dan kanan..

Menikah adalah penyatuan dua manusia.. pria dan wanita.
Dari anatomi saja sudah tidak sebangun, apalagi urusan jiwa dan hatinya...

So,
Menikah adalah ...
Menyatukan dua isi kepala, dua ide, dua impian menjadi sesuatu yang besar - Bermakna - tak hanya untuk kita,pasangan dan keluarga namun juga untuk orang lain di sekitar.

Menikah adalah...
Memutuskan berlabuh di satu pantai, ketika ratusan kapal pesiar gemerlap memanggil-manggil...

Menikah adalah..
Cara meraih sempurnanya agama, hingga menikah dikatakan sempurna menjalani setengah dien..

Menikah adalah...
Keberanian untuk menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan. Memupuk toleransi tingkat tinggi dan memaklumi pasangan apa adanya.

Menikah membutuhkan kelapangan hati untuk melebur kata ‘aku’ dan ‘kamu’ menjadi ‘kita’..

Menikah adalah..
Proses pendewasaan seseorang untuk lebih berani mengambil sikap dan memutuskan bahkan untuk urusan terkecil sekalipun.
Kerjasama hebat untuk bergerak, bersinergi untuk mendapatkan tiket surgaNya.

Menikah adalah..
Universitas kehidupan dimana cobaan materi, hati, iman adalah ujiannya.

Menikah adalah..
Belajar memaafkan dan belajar berkata “baiklah, itu salahku, akan kucoba memperbaikinya” .
Belajar berkomunikasi dua arah, dimana kita tidak berbicara :
” Kamu harus mengerti keinginanku!’, namun harus berani bicara “aku memahami kamu, aku memahami apa yang kamu mau dan cita2kan, mari bersama membangunnya”

Menikah ..
Mengajari kita begitu banyak tentang hidup, tentang bagaimana mencintai Allah dengan sempurna melalui kecintaan kita pada pasangan...

Minggu, 09 Februari 2014

:: CATATAN HATI SEORANG ISTRI ::



Saat ia marah, Sebenarnya ia hanya ingin didekati. Ia tidak marah, hanya saja ia teramat membutuhkanmu.

Jika ia beranikan diri menampakan seraut wajah cemburu, itupun hanya usahanya untuk melukiskan ketakutannya.

Saat tutur katanya meninggi, Itu bukan pembelaan, hanya seutas kejujuran. Perhatikanlah, memang ia senantiasa ingin dihargai. Namun ketahuilah hatinya 
tetap menanti.

Maka bersabarlah, Saat ia berisik, mungkin hatinya terusik Pahamilah dengan kelembutan, agar kelembutannya tetap terjaga dan melembutkanmu.

Kadang ia hanya mampu diam, Menyembunyikan hujan di tepian istana hatinya. Kadang ia tersenyum seperti tegar, sekedar menyembunyikan kerapuhan.

Laksana segenggam rumput halus yang berbisik dibelai angin, Ia lemah, namun tidak mudah patah. Ia akan tetap menari meski nanti angin berubah menjadi badai.

Dalam keanggunan itu sesungguhnya terdapat kekuatan Ia tidak mudah berubah, akarnya tetap mencengkram menguatkan sang pohon yang menaunginya.

Ia bukun rumput yang hina, Ia adalah wanita yang dimuliakan dalam Islam.

novel Berakhir Di Malaka

"Setelah menikah aku baru menyadari bahwa segala apa yang ada di dunia ini tidak ada yg gratis. semua harus dibayar termasuk cinta. Cinta pun harus dibayar dengan pengorbanan dan kesetiaan.." Ucap Puteri Iftitah